article

Podcast Besok Pagi: Sebarkan Edukasi Lewat Cerita Pendakian Horor

Cerita horor atau mistis selalu menarik untuk dibahas. Di Noice sendiri, podcast bergenre horor merupakan salah satu podcast yang paling banyak didengarkan dan punya banyak subscriber. Salah satu podcast bergenre horor namun punya ciri khasnya tersendiri di Noice adalah podcast Besok Pagi. 

Podcast Besok Pagi yang dibawakan oleh Indra dan Mange ini berbeda dari podcast horor pada umumnya, karena cerita yang disajikan khusus tentang cerita mistis atau horor pendakian gunung. Cerita-cerita pendakian horor memang belum banyak dibahas secara apik di dalam sebuah podcast, oleh karena itu podcast “Besok Pagi” lahir dengan konsep podcast narasi yang sangat seru untuk disimak dan didengarkan.

Cerita-cerita mistis atau horor yang disuguhkan oleh podcast Besok Pagi telah terkemas sebanyak 302 season yang bisa kamu dengarkan di Noice. Berbagai pengalaman dan cerita pendakian horor dari beberapa gunung di Indonesia yang terkenal dengan cerita mistisnya, seperti gunung Semeru, Gunung Lawu, Gunung Slamet dan memiliki story telling yang kuat dan menarik. Gak heran kalau dalam kurun waktu 2 tahun, podcast Besok Pagi sudah mendapatkan dua ribuan subscribers. 

Pastinya kita semua penasaran dengan cerita di balik dapur podcast Besok Pagi. Bagaimana Indra dan Mange melakukan proses kreatif dan produksi podcast Besok Pagi dari awal hingga bisa growing seperti sekarang? 

Kapan dan bagaimana sih cerita terbentuknya podcast Besok Pagi?

Indra: Podcast Besok Pagi udah jalan selama 3 tahun. Pertama kali kita mulai di awal tahun 2020, pas mulai awal-awal pandemi Covid-19. Selama pandemi itu kita pengen tetap melakukan aktivitas, dan memang suka dengan podcast. 

Mange: Awal mulanya bikin podcast ini tuh karena berangkat dari keresahan pribadi. Podcast Besok Pagi kan mengangkat topik “Pendakian Horor”, tapi kami pengen juga melalui podcast ini kami bisa mengedukasi orang-orang bahwa gunung gak seseram itu. Gak semua gunung itu horor.

Indra: Kami mengangkat topik podcast pendakian ini memang awalnya dari keresahan pribadi juga. Hobi kami kan naik gunung, nah sekarang ngerasain kalau gunung yang kami daki dulunya sejuk dan gak ada sampah, tapi sekarang udah mulai kotor. Nah, kepikiran gimana caranya mengedukasi orang biar gak nyampah pas lagi naik gunung yaitu dengan mengangkat cerita horornya. Biasanya kan kalau naik gunung itu ada pantangan-pantangannya yang horor tuh, nah kalau kita informasikan lewat podcast ini biasanya orang pada takut dan jadinya gak akan melanggar lagi. 

Ceritain dong, kenapa podcastnya dinamakan Besok Pagi?

Mange: Awalnya dulu gue kan seorang budak corporate yang kerja di perusahaan di bidang catering, gue dulunya seorang koki. Kenapa ini namanya “Besok Pagi” itu karena pas zaman nongkrong sama temen-teman, kalau udah malam buru-buru izin pulang sering diledekin sama temen-temen, “Baru jam segini udah cabut?”. Gue jawab, “Besok pagi gue”, maksudnya besok pagi gue udah masuk kerja lagi. Jadi ini awal mulanya dari celetukan temen-temen tongkrongan aja. 

Indra: Selain itu kata “besok pagi” itu sering banget diucapin sama orang-orang. Kata “besok pagi” itu sering digunakan dan gampang banget diingat. Dulunya mau dikasih nama “Besok Muncak” tapi gak jadi karena kok kedengarannya norak ya. 

Kenapa memutuskan untuk fokus ke cerita pendakian horor ?

Indra: Gue sama Mange sejak sekolah, dari zaman masih SMA udah sering naik gunung bareng. Kita naik gunung bareng-bareng temen tongkrongan. Tercetusnya podcast ini juga pas kami lagi nongkrong aja. Kita sama-sama suka pendakian gunung, dan kita punya keresahan yang sama. Jadi terpikirkan gimana cara mengedukasi orang-orang tapi juga tetap berkarya. Kita pilih horor karena masyarakat Indonesia sukanya dengan hal-hal yang berbau horor dan mistis. 

Kenapa memutuskan untuk berkarya melalui podcast? 

Indra: Karena kalau podcast kan ngobrol, kalau ngobrol atau cerita itu rasanya semua uneg-unegnya bakal keluar semuanya. Lebih lepas kalau dibandingkan dengan video. Selain itu podcast tuh juga lebih gampang dan lebih intimate juga rasanya. Gak banyak modal buat produksi dan mudah dimulainya dibandingkan video. 

Apakah cerita-cerita yang diangkat Besok Pagi adalah pengalaman sendiri?

Indra: Beberapa cerita horor yang diangkat di podcast memang pengalaman sendiri selama pendakian. Tapi kan gak semua pengalaman pendakian kita horor semua juga. Cerita horor di kita tuh sebenernya juga gak horor banget kok. Ada juga bumbu cerita romancenya. Kalau sekarang podcast Besok pagi sih mengundang narasumber buat berbagi ceritanya. 

Bisa ceritakan bagaimana proses kreatif pembuatan podcast Besok Pagi?

Indra: Kami punya tim, totalnya ada lima orang. Masing-masing ada job desc-nya sendiri. Ada yang bagian nyari narasumber, editor, ada yang bagian bikin narasi atau script, dan ada hostnya yaitu gue dan Mange. Kalau konsep podcastnya lebih ke podcast narasi. 

Proses awalnya kita cari narasumbernya buat cerita pendakian. Kita cukup selektif dalam nentuin narasumber dan cerita pendakian yang sesuai dengan segmen. Lalu kita siapin script untuk prolog dan pembukaan, isinya biasanya fun fact dan berbasis riset juga. Lanjut kita take video, lalu masuk proses editing. Proses pembuatan podcast biasanya memakan waktu kurang lebih 3 harian. 

Siapa sih pendengar setia atau subscriber podcast Besok Pagi?

Indra & Mange: Selain pendaki gunung, kebanyakan pendengar besok pagi itu perempuan dan ibu-ibu. Usianya rata-rata 21–32 tahun. Mungkin karena ibu-ibu sering dengerin podcast sambil ngerjain kerjaan rumah kali ya. Tapi kita juga pasti ada target memperluas audiens. Salah satunya juga dengan join di Noice ini. Tapi kami gak muluk-muluk sih buat nargetin pendengar, karena percaya kalau konten podcastnya bagus pasti pendengar bakalan datang dengan sendirinya. 

Podcast Besok Pagi sudah punya 2.000an subscribers dan bahkan beberapa kalau masuk ke Top Podcast Noice, apa tipsnya?

Indra & Mange: Awalnya dari 2 tahun lalu, waktu itu ada penawaran dari Noice untuk mencantumkan RSS feed di Noice. Lalu kita cantumkan aja tuh, ternyata subscribers di Noice ini berkembang dengan sendirinya. Noice sendiri sekarang sudah semakin berkembang. Kunci utamanya sih konsisten aja. Konsisten pasti akan membawa hasil, karena kita bisa evaluasi diri karena jadi makin tahu kalau ada yang kurang ini dan itunya. 

Dari sekian banyak narasumber di Besok Pagi, ada gak yang cerita momen yang paling berkesan?

Mange: Semuanya sangat berkesan sih. Kalau momen berkesan banyak, ada pas waktu proses tapping podcast di lokasi atau studio ngalamin kejadian-kejadian horor. Saat syuting tiba-tiba ada yang ngetok-ngetok tembok, barang tiba-tiba jatuh sendiri. 

Indra: Salah satu Narsum yang berkesan ada yang cerita kisah nyata tentang jual beli tuyul. Di tempat narasumber itu ada yang jual beli tuyul untuk tujuan pesugihan, buat ningkatin kekayaan secara instan. Tapi ya semua episode sih berkesan semuanya. 

Apakah Besok Pagi punya strategi khusus buat promosi agar bisa meningkatkan jumlah listener?

Indra: Kita gak ada strategi promosi khusus. Palingan yang udah kita lakukan ya posting konten di TikTok, dimana itu bisa datengin pendengar ke channel YouTube. TikTok sendiri juga baru mulai baru-baru ini kok, sekitar tiga bulan terakhir. 

Pernah gak selama berkarya membuat podcast Besok Pagi mengalami demotivasi atau gak mood? Lalu bagaimana cara menanganinya?

Indra: Pernah sih. Waktu pandemi itu juga mengalami demotivasi. Meski gak mood atau demotivasi, tapi masih tetap konsisten aja sih produksi podcast. Akhirnya terus menguatkan diri lagi, menguatkan tim, evaluasi diri lagi apa yang salah dan apa yang kurang. Kita butuh masukan, lalu kembali perlahan-lahan untuk bangkti. 

Mange: Satu yang paling penting adalah kita harus tetap punya motivasi kembali. Banyak motivasi yang datang dari orang-orang sekitar, yang justru mengingatkan untuk gak berhenti bikin podcast dan menyemangati untuk bisa mulai bikin podcast lagi. 

Ada rencana atau gebrakan baru gak yang akan dilakukan podcast Besok Pagi ke depannya? 

Indra & Mange: Harapannya sih Besok Pagi bisa makin berkembang, makin besar, dan bermanfaat bagi orang-orang banyak. Karena kita punya impian gak ingin besar sendiri. Kalau rencana atau perubahan sih mau memperluas segmen. Kita lagi bikin segmen baru yang lebih mengangkat cerita urban legend. Kita mengangkat cerita-cerita tragedi yang menjadi cerita urban legend. Namanya “Ekstasi” yaitu “Kisah Tragedi dan Misteri dari Berbagai Sisi”.
Sudah ada 4 podcast yang tayang. Segmen ini udah jalan di bulan Maret ini. Konsepnya juga sama, podcast narasi dan tetap mengundang narasumber. 

Published on 27 April 2023

listen noice

AMPUN, KAMI MINTA MAAF KALO UDAH BERBUAT SALAH DI GUNUNG LAWU #316

Besok Pagi (Podcast Pendakian Horor)

Dengarkan